Kabel
Twisted Pair
Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
Di antara semua kabel di atas, kabel Enhanced
Category 5 (Cat5e) dan Category 5 (Cat5) merupakan kabel UTP yang
paling populer yang banyak digunakan dalam jaringan berbasis teknologi Ethernet.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.
Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Walupun saluran – saluran koaksial yang memiliki sekat pada sekelilingnya mempunyai kerugian arus yang lebih kecil dibandingkan saluran dielektris yang pejal, akan tetapi pembuatannya ternyata lebih sulit karena adanya problem mekanisme penyimpan konduktor yang berbentuk bulat. Saluran koaksial yang disertai dengan penyekat dalam jarak yang mendekati keadaan ideal memiliki udara sebagai dielektris atau sering disebut kabel berdielektris udara.
Di dalam kabel pelindung pipa – pipa koaksial ini yakni kawat – kawat bercelah dengan suatu inti yang berbentuk silindris terdapat pasangan kawat – kawat yang digunakan sebagai cadangan dalam perbaikan. Kawat – kawat tersebut semuanya berbentuk bulat dan tepat di sekitarnya terdapat lapisan penyekat yang tebal dan juga pelindung yang terbuat dari timah hitam. Kawat – kawat bercelah ini dapat dipakai secara khusus sebagai penghubung antar stasiun ( order wire ) repeater yang bertugas dan juga untuk memantau pula mengawasi stasiun yang tidak berawak ( unantended ). Apabila diperlukan untuk perbaikan ( service ), maka kawat – kawat service pair dapat digunakan sebagai sirkuit atau fasilitas kabel multipleks.
1c. Kabel Serat Optik
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan :
Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
b. Fast Ethernet
Kabel pasangan berpilin/berbelit (bahasa Inggris:
twisted pair cable) adalah sebuah bentuk kabel yang dua konduktornya
digabungkan dengan tujuan untuk mengurangi atau meniadakan gangguan elektromagnetik dari luar seperti radiasi
elektromagnetik dari kabel pasangan
berbelit tak terlindung (UTP cables), dan wicara
silang (crosstalk) di antara
pasangan kabel yang berdekatan.
Unshielded twisted-pair (disingkat UTP) adalah sebuah jenis kabel jaringan yang
menggunakan bahan dasar tembaga, yang tidak dilengkapi dengan shield internal. UTP merupakan
jenis kabel yang paling umum yang sering digunakan di dalam jaringan lokal (LAN), karena memang harganya yang rendah, fleksibel
dan kinerja yang ditunjukkannya relatif bagus. Dalam kabel UTP, terdapat
insulasi satu lapis yang melindungi kabel dari ketegangan fisik atau kerusakan
tapi, tidak seperti kabel Shielded Twisted-pair
(STP), insulasi tersebut tidak melindungi kabel dari interferensi elektromagnetik.Kabel UTP memiliki impendansi kira-kira 100 Ohm dan tersedia dalam beberapa kategori yang ditentukan dari kemampuan transmisi data yang dimilikinya seperti tertulis dalam tabel berikut.
Kategori
|
Kegunaan
|
Category 1
(Cat1)
|
Kualitas suara analog
|
Category 2
(Cat2)
|
Transmisi
suara digital hingga 4 megabit per detik
|
Category 3
(Cat3)
|
Transmisi data digital hingga 10 megabit per detik
|
Category 4
(Cat4)
|
Transmisi
data digital hingga 16 megabit per detik
|
Category 5
(Cat5)
|
Transmisi
data digital hingga 100 megabit per detik
|
Enhanced
Category 5 (Cat5e)
|
Transmisi
data digital hingga 250 megabit per detik
|
Category 6
(Cat6)
|
|
Category 7
(Cat7)
|
Kategori 1
Kabel UTP Category 1 (Cat1) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakan sebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telepon analog Plain Old Telephone Service (POTS). Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital di dalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuan tersebut.Kategori 2
Kabel UTP Category 2 (Cat2) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik. Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini. Gunakanlah kabel yang memiliki kinerja tinggi seperti Category 3, Category 4, atau Category 5.Category 3
Kabel UTP Category 3 (Cat3) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 2 (Cat2), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara pada kecepatan hingga 10 megabit per detik. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 3 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik
|
Nilai pada frekuensi 10 MHz
|
Nilai pada frekuensi 16 MHz
|
Attenuation
(pelemahan sinyal)
|
27 dB/1000
kaki
|
36 dB/1000
kaki
|
Near-end
Cross-Talk (NEXT)
|
26 dB/1000
kaki
|
23 dB/1000
kaki
|
Resistansi
|
28.6
Ohm/1000 kaki
|
28.6
Ohm/1000 kaki
|
Impendansi
|
100 Ohm
(±15%)
|
100 Ohm
(±15%)
|
Kapasitansi
|
18
picoFarad/kaki
|
18 picoFarad/kaki
|
Category 4
Kabel UTP Category 4 (Cat4) adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.Tabel berikut menyebutkan beberapa karakteristik yang dimiliki oleh kabel UTP Category 4 pada beberapa frekuensi.
Karakteristik
|
Nilai pada frekuensi 10 MHz
|
Nilai pada frekuensi 20 MHz
|
Attenuation
|
20 dB/1000
kaki
|
31 dB/1000
kaki
|
Near-end
Cross-Talk
|
41 dB/1000
kaki
|
36 dB/1000
kaki
|
Resistansi
|
28.6
Ohm/1000 kaki
|
28.6
Ohm/1000 kaki
|
Impedansi
|
100 Ohm
(±15%)
|
100 Ohm
(±15%)
|
Kapasitansi
|
18
picoFarad/kaki
|
18
picoFarad/kaki
|
Category 5
Kabel UTP Category 5 (Cat5) adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 4 (Cat4), yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik. Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA).Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet (100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
Karakteristik
|
Nilai pada frekuensi 10 MHz
|
Nilai pada frekuensi 100 MHz
|
Attenuation
|
20 dB/1000
kaki
|
22 dB/1000
kaki
|
Near-end
Cross-talk
|
47 dB/1000
kaki
|
32.3
dB/1000 kaki
|
Resistansi
|
28.6
Ohm/1000 kaki
|
28.6
Ohm/1000 kaki
|
Impendansi
|
100 Ohm
(±15%)
|
100 Ohm
(±15%)
|
Kapasitansi
|
18
picoFarad/kaki
|
18
picoFarad/kaki
|
Structural
return loss
|
16 dB
|
16 dB
|
Delay
skew
|
45
nanodetik/100 meter
|
45
nanodetik/100 meter
|
Enhanced Category 5
Kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.Pengabelan UTP Category 5
Pengabelan UTP Category 5 Straight
Pengabelan
UTP Category 5 Crossover
Dalam menghubungkan jaringan Ethernet dengan
menggunakan kabel UTP Category 5, terdapat dua strategi pengabelan, yakni Crossover
cable dan Straight-through cable. Kabel Crossover digunakan
untuk menghubungkan dua perangkat yang sama (NIC dengan NIC
lainnya, hub dengan hub yang
lainnya dan lain-lain), sementara kabel Straight-through digunakan untuk
menghubungkan NIC dengan hub atau NIC dengan switch.Shielded twisted pair (STP atau STP-A)
Shielded twisted pair atau STP adalah kabel pasangan berpilin yang memiliki perlindungan dari logam untuk melindungi kabel dari intereferensi elektromagnetik luar.
1b. Kabel Coaxial
Kabel sepaksi/sesumbu (bahasa Inggris:
coaxial cable) adalah sarana penyalur atau pengalirhantar (transmitter)
yang bertugas menyalurkan setiap informasi
yang telah diubah menjadi sinyal–sinyal listrik. Kabel ini memiliki kemampuan yang besar dalam
menyalurkan bidang frekuensi yang lebar, sehingga sanggup mengalirhantar (transmit)
kelompok kanal frekuensi
percakapan atau program televisi. Kabel sepaksi biasanya digunakan untuk saluran
antar-setempat (interlocal) yang berjarak cukup dekat yakni, dengan
jarak selebihnya 2.000 km.
Sejarah
Kabel koaksial
berkembang pada tahun 1920 sebagai kelanjutan dari penemuan bentuk saluran dengan jumlah dua
kawat yang sudah digunakan pada periode jauh sebelumnya. Kemudian pada tahun 1941,
jaringan kabel koaksial buatan laboratorium
Bell jenis L1
digunakan untuk menghubungkan antar wilayah perkotaan di daerah Amerika
bagian Timur. Lalu ketika televisi menjadi suatu teknologi yang populer, kabel koaksial ternyata
terbukti dapat juga digunakan sebagai penyalur isi informasi siaran. Tahun -
tahun berikutnya laboratorium Bell terus melakukan pengembangan peralatan multipeks
dan repeater
( penunjang ) untuk transmisi yang lebih efisien. Tahun 1953,
sistem L1
kemudian dioperasikan dengan kemampuan yang lebih besar daripada L1,
yakni dalam angka 1860 kanal. Pada akhir tahun 1960-an,
kabel koaksial mampu berpartisipasi dalam sistem mikrowave
dimana keberadaan kabel koaksial dapat menekan adanya biaya konstruksi dan
pemeliharaan.
Konstruksi
- Konduktor utama
- Isolasi
- Konduktor bagian luar
- Penggantung
- Pembungkus luar
Sifat-sifat elektris
Pada dasarnya kabel koaksial memakai kawat tunggal yang menggelantung di tengah konduktor yang berbentuk silindris. Kawat tersebut berada pada tengah tabung atau pipa yang kemudian di antara kabel – kabel tersebut disisipi semacam bahan isolator piringan. Kabel ini memiliki faktor redaman yang sangat kecil dengan pelindung yang sangat kebal akan kemungkinan interfensi dan gangguan radiasi elektomaknetik.Walupun saluran – saluran koaksial yang memiliki sekat pada sekelilingnya mempunyai kerugian arus yang lebih kecil dibandingkan saluran dielektris yang pejal, akan tetapi pembuatannya ternyata lebih sulit karena adanya problem mekanisme penyimpan konduktor yang berbentuk bulat. Saluran koaksial yang disertai dengan penyekat dalam jarak yang mendekati keadaan ideal memiliki udara sebagai dielektris atau sering disebut kabel berdielektris udara.
Di dalam kabel pelindung pipa – pipa koaksial ini yakni kawat – kawat bercelah dengan suatu inti yang berbentuk silindris terdapat pasangan kawat – kawat yang digunakan sebagai cadangan dalam perbaikan. Kawat – kawat tersebut semuanya berbentuk bulat dan tepat di sekitarnya terdapat lapisan penyekat yang tebal dan juga pelindung yang terbuat dari timah hitam. Kawat – kawat bercelah ini dapat dipakai secara khusus sebagai penghubung antar stasiun ( order wire ) repeater yang bertugas dan juga untuk memantau pula mengawasi stasiun yang tidak berawak ( unantended ). Apabila diperlukan untuk perbaikan ( service ), maka kawat – kawat service pair dapat digunakan sebagai sirkuit atau fasilitas kabel multipleks.
Penyambungan
Kabel koaksial seringkali membutuhkan adanya proses penyambungan agar proses penyaluran menjadi lebih baik. Konduktor dalam kabel terbuat dari tembaga dengan diameter 5 mm serta dibungkus dengan osilasi polietilena dengan diameter 10 mm disusul pada konduktor luar yang berbentuk pita tembaga dengan tebal 2 mm. Kemudian dalam kabel koaksial udara biasanya terdapat kawat yang terbuat dari baja dengan kabel konduktornya yang membentuk huruf S. Dalam penyambungan kabel koaksial, beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah :- Kontinuitas konduktor utama kabel dalam kondisi yang terpelihara oleh keberadaan selongsong ( cincin berulir )
- Semua dielektrik polietilena terbentuk dengan adanya sistem injeksi ( mencetak )
- Konduktor luar pada kabel digantikan oleh sebuah jalinan tembaga
- Pembungkus bagian luar polietilena digantikan oleh lapisan yang mudah mengerut akibat kondisi yang panas
- Kontinuitas dari kabel penggantung tetap terpelihara oleh keberadaan konektor – konektor khusus
- Sambungan daripada kabel harus sedemikian rupa sehingga kabel tetap bersifat homogen seperti pada kondisi yang semula
- Redaman sedapat mungkin tetap pada angka nol atau sekecil – kecilnya
- Hasil dari pekerjaan sambungan kabel tersebut haruslah rapi
Keunggulan
Kabel jenis ini mempunyai kemampuan dalam menyalurkan sinyal – sinyal listrik yang lebih besar dibandingkan saluran transmisi dari kawat biasa. Selain itu kabel koaksial memiliki ketahanan arus yang semakin kecil pada frekuensi yang lebih tinggi. Perambatan energi elektromagnetiknya dibatasi dalam pipa dan juga sekat dari pengaruh interfensi atau gangguan percakapan silang luar karena bentuknya yang sedemikan rupa. Pada perkembangannya, pemakaian pesawat telepon yang semakin meningkat menyebabkan adanya keterbatasan penampungan spektrum yang tersedia pada mikrowave. Hal ini berdampak pada peningkatan penggunaan kabel koaksial sebagai penunjang jalur mikrowave pada jarak yang pendek.Kelemahan
Walaupun kabel koaksial pada dasarnya memiliki tingkat keandalan yang tinggi dalam proses transmisi, dari sisi ekonomi, sistem penyaluran informasi menggunakan kabel ini memiliki kelemahan yakni dalam hal investasi dan biaya pemeliharaan yang mahal. Lebar bidang frekuensi dalam kabel koaksial hanya terbatas oleh gain ( pengerasan ) yang dikehendaki, yang diperlukan untuk mempertahankan mutu sinyal yang baik. Dalam suatu jarak tertentu, transmisi sinyal – sinyal elektromagnetik harus diangkat dengan serangkaian repeater yang terbuat dari tabung elektron pada jalur tersebut agar penyampaian komunikasi terjalin lebih baik. Satu kelemahan yang juga melanda kabel koaksial yakni adanya pengaruh yang besar dari variasi temperatur. Hal ini dapat berpengaruh pada mutu dan kualitas dari sistem koaksial tersebut. Masalah kemudian ini ditanggulangi dengan adanya penanaman kabel di dalam tanah dan juga mengandalkan bantuan repeater yang bertugas sebagai penyeimbang tambahan terhadap perubahan variasi temperatur yang terjadi dalam kabel.1c. Kabel Serat Optik
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
Perkembangan teknologi serat optik saat ini, telah dapat menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional. Dengan demikian serat optik sangat cocok digunakan terutama dalam aplikasi sistem telekomunikasi. Pada prinsipnya serat optik memantulkan dan membiaskan sejumlah cahaya yang merambat didalamnya.
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Kelebihan Serat Optik
Dalam penggunaan serat optik ini, terdapat beberapa keuntungan antara lain :
1.
Lebar jalur besar dan kemampuan dalam
membawa banyak data,
dapat memuat kapasitas informasi yang sangat besar dengan kecepatan transmisi
mencapai gigabit-per
detik
dan menghantarkan informasi jarak jauh tanpa pengulangan
2.
Biaya pemasangan dan pengoperasian
yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi
3.
Ukuran kecil dan ringan, sehingga
hemat pemakaian ruang
4.
Imun,
kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik
dan gangguan gelombang radio
5.
Non-Penghantar, tidak ada tenaga
listrik dan percikan api
6.
Tidak berkarat
Kabel Serat Optik
Secara garis besar kabel serat optik terdiri dari 2 bagian utama, yaitu cladding dan core . Cladding adalah selubung dari inti (core). Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi.
Bagian-bagian serat optik jenis single
mode
Dalam
aplikasinya serat optik biasanya diselubungi oleh lapisan resin
yang disebut dengan jacket, biasanya berbahan plastik.
Lapisan ini dapat menambah kekuatan untuk kabel serat optik, walaupun tidak
memberikan peningkatan terhadap sifat gelombang pandu optik pada kabel tersebut.
Namun lapisan resin ini dapat menyerap cahaya dan mencegah kemungkinan
terjadinya kebocoran cahaya yang keluar dari selubung inti. Serta hal ini dapat
juga mengurangi cakap silang (cross talk) yang mungkin
terjadi.Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan :
- Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding).
- Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini.
- Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
- Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded indeks memungkinkan untuk membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan.
Kabel serat optik
Pelemahan
Pelemahan (Attenuation) cahaya sangat penting diketahui terutama dalam merancang sistem telekomunikasi serat optik itu sendiri. Pelemahan cahaya dalam serat optik adalah adanya penurunan rata-rata daya optik pada kabel serat optik, biasanya diekspresikan dalam decibel (dB) tanpa tanda negatif. Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada serat optik:
1.
Penyerapan (Absorption)
Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
2.
Penyebaran (Scattering)
3.
Kehilangan radiasi (radiative losses)
Reliabilitas
dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER
(Bit error rate). Salah satu ujung serat optik
diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas
laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan
menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan
BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama
dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya.
b. Media Wireless
·
Wireless
dalam bahasa Indonesia disebut nirkabel,
adalah teknologi
yang menghubungkan dua piranti untuk bertukar data
atau suara
tanpa menggunakan media kabel. Data dipertukarkan melalui media
gelombang cahaya
tertentu (seperti teknologi infra
merah pada remote TV)
atau gelombang radio
(seperti bluetooth pada komputer
dan ponsel)
dengan frekuensi
tertentu.
·
Kelebihan teknologi ini adalah
mengeliminasi
penggunaan kabel, yang bisa cukup mengganggu secara estetika,
dan juga kerumitan instalasi
untuk menghubungkan lebih dari 2 piranti bersamaan. Misalnya: untuk
menghubungkan sebuah 1 komputer server
dengan 100 komputer client, dibutuhkan minimal 100 buah kabel, dengan panjang
bervariasi sesuai jarak komputer klien dari server. Jika
kabel-kabel ini tidak melalui jalur
khusus yang ditutupi (seperti cable tray atau conduit), hal ini
dapat mengganggu pemandangan mata atau interior suatu bangunan.
Pemandangan tidak sedap ini tidak ditemui pada hubungan antar piranti
berteknologi nirkabel.
·
Kekurangan teknologi ini adalah kemungkinan interferensi
terhadap sesama hubungan nirkabel pada piranti lainnya.
2. Network
Hardware
a. NICs
Kartu jaringan (Inggris: network interface
card disingkat NIC atau juga network card) adalah
sebuah kartu yang berfungsi
sebagai jembatan dari komputer ke sebuah jaringan komputer. Jenis NIC yang
beredar, terbagi menjadi dua jenis, yakni NIC yang bersifat fisik, dan NIC yang
bersifat logis. Contoh NIC yang bersifat fisik adalah NIC Ethernet, Token Ring, dan lainnya;
sementara NIC yang bersifat logis adalah loopback adapter dan Dial-up Adapter.
Disebut juga sebagai Network Adapter. Setiap jenis NIC diberi nomor
alamat yang disebut sebagai MAC address, yang dapat bersifat
statis atau dapat diubah oleh pengguna.
NIC fisik
NIC fisik umumnya berupa kartu yang dapat ditancapkan ke
dalam sebuah slot dalam motherboard komputer, yang dapat berupa kartu dengan bus ISA, bus PCI, bus EISA, bus MCA, atau bus PCI Express. Selain berupa kartu-kartu yang ditancapkan ke dalam
motherboard, NIC fisik juga dapat berupa kartu eksternal yang berupa kartu
dengan bus USB, PCMCIA, bus
serial, bus
paralel atau Express
Card, sehingga meningkatkan mobilitas (bagi pengguna yang mobile).
Kartu NIC Fisik terbagi menjadi dua jenis, yakni:
- Kartu NIC dengan media jaringan yang spesifik (Media-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis berdasarkan media jaringan yang digunakan. Contohnya adalah NIC Ethernet, yang dapat berupa Twisted-Pair (UTP atau STP), Thinnet, atau Thicknet, atau bahkan tanpa kabel (Wireless Ethernet).
- Kartu NIC dengan arsitektur jaringan yang spesifik (architecture-specific NIC): yang membedakan kartu NIC menjadi beberapa jenis, sesuai dengan arsitektur jaringan yang digunakan. Contohnya adalah Ethernet, Token Ring, serta FDDI (Fiber Distributed Data Interface), yang kesemuanya itu menggunakan NIC yang berbeda-beda. Kartu NIC Ethernet dapat berupa Ethernet 10 Megabit/detik, 100 Megabit/detik, 1 Gigabit/detik atau 10 Gigabit/detik.
Tugas NIC adalah untuk mengubah aliran data paralel dalam
bus komputer menjadi bentuk data serial sehingga dapat ditransmisikan di atas
media jaringan. Media yang umum digunakan, antara lain adalah kabel UTP Category
5 atau Enhanced Category 5 (Cat5e), kabel fiber-optic, atau radio (jika memang
tanpa kabel).
Komputer dapat berkomunikasi dengan NIC dengan
menggunakan beberapa metode, yakni I/O yang dipetakan ke memori, Direct
Memory Access (DMA), atau memory
yang digunakan bersama-sama. Sebuah aliran data
paralel akan dikirimkan kepada kartu NIC dan disimpan terlebih dahulu di dalam
memori dalam kartu sebelum dipaketkan menjadi beberapa frame berbeda-beda,
sebelum akhirnya dapat ditransmisikan melalui media jaringan. Proses pembuatan
frame ini, akan menambahkan header dan trailer terhadap data yang hendak
dikirimkan, yang mengandung alamat, pensinyalan, atau informasi pengecekan
kesalahan. Frame-frame tersebut akan kemudian diubah menjadi pulsa-pulsa
elekronik (voltase, khusus untuk kabel tembaga), pulsa-pulsa cahaya yang
dimodulasikan (khusus untuk kabel fiber-optic), atau gelombang mikro (jika
menggunakan radio/jaringan tanpa kabel).
NIC yang berada dalam pihak penerima akan memproses
sinyal yang diperoleh dalam bentuk terbalik, dan mengubah sinyal-sinyal
tersebut ke dalam aliran bit (untuk menjadi frame jaringan) dan mengubah
bit-bit tersebut menjadi aliran data paralel dalam bus komputer penerima.
Beberapa fungsi tersebut dapat dimiliki oleh NIC secara langsung,
diinstalasikan di dalam firmware, atau dalam
bentuk perangkat lunak yang
diinstalasikan dalam sistem operasi.
NIC logis
NIC logis merupakan jenis NIC yang tidak ada secara fisik
dan menggunakan sepenuhnya perangkat lunak yang diinstalasikan di atas sistem operasi dan bekerja seolah-olah
dirinya adalah sebuah NIC. Contoh dari perangkat NIC logis adalah loopback adapter (dalam sistem operasi Windows, harus diinstalasikan secara manual atau dalam sistem
operasi keluarga UNIX, terinstalasi secara
default, dengan nama interface lo) dan Dial-up adapter (yang menjadikan
modem sebagai sebuah alat jaringan dalam sistem operasi Windows). Kartu NIC logis ini dibuat dengan menggunakan teknik emulasi.
b.
Network Linking Devices
·
HUB
Sebuah
perangkat terminal koneksi umum dalam jaringan. Hub umumnya digunakan untuk
menghubungkan segmen LAN. hub berisi beberapa port. Ketika sebuah paket tiba di
satu port, port tersebut dicopy ke port lainnya sehingga semua segmen LAN dapat
melihat semua paket.
·
Switch
Pada
jaringan, perangkat berupa filter dan paket antara segmen LAN. Switch
beroperasi pada lapisan data link (layer 2) dan kadang-kadang lapisan jaringan
(lapisan 3) dari OSI Reference Model dan karena itu mendukung protokol paket.
LAN yang menggunakan switch untuk bergabung ke segmen yang di tentukan untuk
mengaktifkan LAN atau, dalam kasus jaringan Ethernet, Ethernet LAN diaktifkan.
·
Router
Sebuah
perangkat yang digunakan bersama jaringan data paket. Router terhubung dengan
setidaknya dua jaringan, umumnya dua LAN atau WAN atau LAN dan jaringan ISP.
Router biasanya menjadi sebuah gateway, dimana dua atau lebih jaringan
terhubung. Router menggunakan header dan tabel forwarding untuk menentukan
jalur yang terbaik untuk meneruskan paket-paket, dan mereka menggunakan
protokol seperti ICMP untuk berkomunikasi satu sama lain dan mengkonfigurasi
rute yang terbaik antara dua host.
·
Network bridge
adalah sebuah komponen jaringan
yang digunakan untuk memperluas jaringan
atau membuat sebuah segmen jaringan.
Bridge jaringan beroperasi di dalam lapisan
data-link pada model OSI. Bridge juga dapat digunakan
untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara
media kabel
Unshielded Twisted-Pair (UTP) dengan kabel serat optik
atau dua buah arsitektur jaringan
yang berbeda, seperti halnya antara Token
Ring dan Ethernet. Bridge akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim
tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen
jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol
jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP).Bridge
juga kadang-kadang mendukung protokol Simple Network Management Protocol
(SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
3. Cabling Equipment
Cabling
Equipment adalah dirancang untuk bekerja dengan jenis tertentu topologi jaringan, dan masing-masing memiliki fitur standar tertentu.
Jenis
teknologi jaringan yang biasa digunakan :
a. Ethernet
Ethernet merupakan jenis skenario perkabelan dan pemrosesan sinyal untuk data jaringan komputer yang dikembangkan oleh Robert Metcalfe dan David
Boggs di Xerox Palo Alto Research Center (PARC) pada tahun 1972.
Jenis-jenis Ethernet
Jika dilihat dari kecepatannya, Ethernet terbagi menjadi empat jenis, yakni sebagai berikut:- 10 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Ethernet saja (standar yang digunakan: 10Base2, 10Base5, 10BaseT, 10BaseF)
- 100 Mbit/detik, yang sering disebut sebagai Fast Ethernet (standar yang digunakan: 100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX)
- 1000 Mbit/detik atau 1 Gbit/detik, yang sering disebut sebagai Gigabit Ethernet (standar yang digunakan: 1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT).
- 10000 Mbit/detik atau 10 Gbit/detik. Standar ini belum banyak diimplementasikan.
Kecepatan
|
Standar
|
Spesifikasi IEEE
|
Nama
|
10 Mbit/detik
|
10Base2, 10Base5, 10BaseF, 10BaseT
|
IEEE 802.3
|
Ethernet
|
100 Mbit/detik
|
100BaseFX, 100BaseT, 100BaseT4, 100BaseTX
|
IEEE 802.3u
|
Fast Ethernet
|
1000 Mbit/detik
|
1000BaseCX, 1000BaseLX, 1000BaseSX, 1000BaseT
|
IEEE 802.3z
|
Gigabit
Ethernet
|
10000 Mbit/detik
|
11mm/.ll
|
Cara kerja
Spesifikasi Ethernet mendefinisikan fungsi-fungsi yang terjadi pada lapisan fisik dan lapisan data-link dalam model referensi jaringan tujuh lapis OSI, dan cara pembuatan paket data ke dalam frame sebelum ditransmisikan di atas kabel.Ethernet merupakan sebuah teknologi jaringan yang menggunakan metode transmisi Baseband yang mengirim sinyalnya secara serial 1 bit pada satu waktu. Ethernet beroperasi dalam modus half-duplex, yang berarti setiap station dapat menerima atau mengirim data tapi tidak dapat melakukan keduanya secara sekaligus. Fast Ethernet serta Gigabit Ethernet dapat bekerja dalam modus full-duplex atau half-duplex.
Ethernet menggunakan metode kontrol akses media Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection untuk menentukan station mana yang dapat mentransmisikan data pada waktu tertentu melalui media yang digunakan. Dalam jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet, setiap komputer akan "mendengar" terlebih dahulu sebelum "berbicara", artinya mereka akan melihat kondisi jaringan apakah tidak ada komputer lain yang sedang mentransmisikan data. Jika tidak ada komputer yang sedang mentransmisikan data, maka setiap komputer yang mau mengirimkan data dapat mencoba untuk mengambil alih jaringan untuk mentransmisikan sinyal. Sehingga, dapat dikatakan bahwa jaringan yang menggunakan teknologi Ethernet adalah jaringan yang dibuat berdasrkan basis First-Come, First-Served, daripada melimpahkan kontrol sinyal kepada Master Station seperti dalam teknologi jaringan lainnya.
Jika dua station hendak mencoba untuk mentransmisikan data pada waktu yang sama, maka kemungkinan akan terjadi collision (kolisi/tabrakan), yang akan mengakibatkan dua station tersebut menghentikan transmisi data, sebelum akhirnya mencoba untuk mengirimkannya lagi pada interval waktu yang acak (yang diukur dengan satuan milidetik). Semakin banyak station dalam sebuah jaringan Ethernet, akan mengakibatkan jumlah kolisi yang semakin besar pula dan kinerja jaringan pun akan menjadi buruk. Kinerja Ethernet yang seharusnya 10 Mbit/detik, jika dalam jaringan terpasang 100 node, umumnya hanya menghasilkan kinerja yang berkisar antara 40% hingga 55% dari bandwidth yang diharapkan (10 Mbit/detik). Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah dengan menggunakan Switch Ethernet untuk melakukan segmentasi terhadap jaringan Ethernet ke dalam beberapa collision domain.
Frame Ethernet
Ethernet mentransmisikan data melalui kabel jaringan dalam bentuk paket-paket data yang disebut dengan Ethernet Frame. Sebuah Ethernet frame memiliki ukuran minimum 64 byte, dan maksimum 1518 byte dengan 18 byte di antaranya digunakan sebagai informasi mengenai alamat sumber, alamat tujuan, protokol jaringan yang digunakan, dan beberapa informasi lainnya yang disimpan dalam header serta trailer (footer).Topologi
Ethernet dapat menggunakan topologi jaringan fisik apa saja (bisa berupa topologi bus, topologi ring, topologi star atau topologi mesh) serta jenis kabel yang digunakan (bisa berupa kabel koaksial (bisa berupa Thicknet atau Thinnet), kabel tembaga (kabel UTP atau kabel STP), atau kabel serat optik). Meskipun demikian, topologi star lebih disukai. Secara logis, semua jaringan Ethernet menggunakan topologi bus, sehingga satu node akan menaruh sebuah sinyal di atas bus dan sinyal tersebut akan mengalir ke semua node lainnya yang terhubung ke bus.b. Fast Ethernet
Fast Ethernet merupakan sebuah sebutan untuk teknologi jaringan Ethernet yang menawarkan kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan standar Ethernet biasa. Kecepatan yang ditawarkannya mencapai 100
megabit per detik. Standar-standar yang dibuat untuk teknologi ini adalah 100BaseTX, 100BaseFX, 100BaseT4, dan 100BaseVG. Disebut juga 100BaseX.
Gigabit Ethernet (GbE atau 1 GigE) adalah istilah
untuk menjelaskan berbagai teknologi transmisi frame Ethernet di tingkat yang
gigabit per detik, seperti yang ditetapkan oleh standar IEEE 802,3-2.005.
Half-duplex gigabit hubs terhubung melalui link yang diizinkan oleh spesifikasi
tetapi di pasar-rakit dengan penuh aktif adalah norma. Intel Pro/1000 GT PCI
kartu jaringan
d. Token Ring
·
token
ring) adalah sebuah
cara akses jaringan berbasis teknologi gelang (ring)
yang pada awalnya dikembangkan dan diusulkan oleh Olaf Soderblum pada tahun 1969. Perusahaan IBM selanjutnya membeli hak cipta dari
gelang kepingan dan memakai akses gelang kepingan dalam produk IBM pada tahun 1984. Elemen kunci dari desain gelang
kepingan milik IBM ini adalah penggunaan penyambung buatan IBM sendiri (proprietary),
dengan menggunakan kabel pasangan berpilin (twisted pair), dan memasang hub aktif yang berada di dalam sebuah jaringan komputer.
Sambungan komputer dalam topologi ring
Belum ada tanggapan untuk "Jenis Jenis Kabel Dan Cara Kerjanya Pada Jaringan Komputer"
Post a Comment